Perintah ini menghapus semua karyawan yang berusia di bawah 25 tahun dari tabel karyawan.
Dengan pemahaman terhadap perintah-perintah DML ini, pengguna MySQL dapat secara efektif memanipulasi data sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. Setiap perintah memiliki peran khususnya masing-masing dalam proses pengelolaan dan pengolahan data dalam basis data MySQL.
Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) merupakan bagian dari SQL yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan dan mengelola struktur basis data. DDL terdiri dari beberapa perintah utama, termasuk CREATE, ALTER, dan DROP. Mari kita jelajahi masing-masing perintah untuk memahami cara mereka berkontribusi dalam mengelola struktur basis data.
CREATE
Perintah CREATE berfungsi untuk membuat objek baru dalam basis data, seperti tabel, indeks, atau tampilan. Contoh penggunaan CREATE untuk membuat tabel baru yaitu:
CREATE TABLE pelanggan (
id INT PRIMARY KEY,
nama VARCHAR(50),
alamat VARCHAR(100)
);
Perintah ini membuat tabel baru bernama ‘pelanggan’ dengan kolom id, nama, dan alamat.
ALTER
Perintah ALTER memungkinkan pengguna untuk mengubah struktur objek yang sudah ada dalam basis data. Contoh penggunaan ALTER untuk menambahkan kolom ke dalam tabel yaitu:
ALTER TABLE karyawan ADD COLUMN email VARCHAR(100);
Perintah ini menambahkan kolom ’email’ ke dalam tabel ‘karyawan’.
DROP
Perintah DROP digunakan untuk menghapus objek dari basis data, seperti tabel atau indeks. Contoh penggunaan DROP untuk menghapus tabel yaitu:
DROP TABLE pelanggan;
Perintah ini menghapus tabel ‘pelanggan’ beserta seluruh data dan struktur yang terkait.
Dengan perintah-perintah DDL ini, pengguna MySQL dapat secara fleksibel mengelola dan mengubah struktur basis data sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan perubahan bisnis. Pemahaman yang baik terhadap DDL memainkan peran kunci dalam desain dan evolusi basis data.
Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) memegang peranan penting dalam pengaturan hak akses pengguna terhadap objek dalam basis data MySQL. DCL terdiri dari dua perintah utama, yaitu GRANT dan REVOKE, yang memberikan dan mencabut hak akses secara berturut-turut. Mari kita eksplorasi kedua perintah ini untuk memahami bagaimana pengguna dapat diberikan dan diambil hak akses pada tingkat basis data.
GRANT
Perintah GRANT digunakan untuk memberikan hak akses tertentu kepada pengguna atau peran dalam basis data. Contoh penggunaan GRANT untuk memberikan hak akses SELECT pada tabel karyawan kepada pengguna1 yang terhubung dari localhost yaitu:
GRANT SELECT ON karyawan TO ‘pengguna1’@’localhost’;
Perintah ini memberikan hak akses SELECT pada tabel ‘karyawan’ kepada pengguna1 yang terhubung dari localhost.
REVOKE
Sebaliknya, perintah REVOKE berfungsi untuk mencabut hak akses. Contoh penggunaan REVOKE untuk mencabut hak akses SELECT dari pengguna1 yaitu:
REVOKE SELECT ON karyawan FROM ‘pengguna1’@’localhost’;
Perintah ini mencabut hak akses SELECTÂ kepada pengguna1.
Dengan perintah-perintah DCL, administrator basis data dapat dengan hati-hati mengelola hak akses pengguna untuk memastikan keamanan dan integritas data. Kemudian melalui kombinasi yang bijak antara DML, DDL, dan DCL, pengguna MySQL dapat mengoptimalkan kinerja dan keamanan basis data mereka sesuai dengan kebutuhan aplikasi
Kesimpulan